Sri Mulyani Sentil Bea Cukai Era Medsos, Tak Bisa Lambat!

BRUNOTHEBANDIT.COM – Sri Mulyani Sentil Bea Cukai Era Medsos, Tak Bisa Lambat! Kalau dulu birokrasi boleh santai, sekarang tidak bisa lagi. Terlebih di tengah derasnya arus informasi, gerak lamban bukan pilihan. Dan itu pula yang disampaikan tegas oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, saat menyoroti kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di era media sosial.

Bukan tanpa sebab, publik kini mudah marah, cepat menyebar kabar, dan langsung menuntut jawaban. Maka tak heran, saat ada isu kecil menyangkut layanan atau tindakan petugas, netizen langsung menggiringnya jadi perbincangan nasional.

Di tengah tekanan publik yang semakin kuat, Sri Mulyani mengingatkan: jangan sekali-kali meremehkan kekuatan digital. Karena sekarang, kesalahan sekecil apapun bisa viral sebelum sempat diketik di laporan.

Era Medsos Tak Kenal Ampun

Sudah banyak contoh kasus yang meledak di media sosial dari keterangan barang yang nyangkut, pelayanan di lapangan yang dinilai semena-mena, sampai urusan pajak yang tak transparan. Dan semuanya terjadi bukan karena sistem rusak, tapi karena komunikasi yang kalah cepat.

Sri Mulyani pun tak menutup mata. Ia tahu betul, institusi seperti Bea Cukai tak bisa terus-terusan terjebak dalam pola kerja jadul. Cepat tanggap, jujur menyampaikan kondisi, dan aktif menjawab keresahan publik harus jadi kebiasaan baru.

Apalagi, masyarakat sekarang makin vokal. Mereka nggak cuma mengeluh ke kantor, tapi langsung bawa masalah ke TikTok, Instagram, dan X (Twitter). Dalam hitungan jam, reputasi institusi bisa runtuh tanpa sempat memberikan penjelasan.

Bea Cukai Dituntut Berbenah Total

Sri Mulyani Sentil Bea Cukai Era Medsos, Tak Bisa Lambat!

Dalam rapat terbuka, Sri Mulyani tidak menahan kritik. Ia menegaskan bahwa Bea Cukai bukan sekadar lembaga pelaksana, tetapi juga wajah pemerintah di mata masyarakat. Kalau performanya buruk, maka kepercayaan publik pada negara ikut menurun.

Karena itu, ia mendorong agar unit-unit di bawah Kemenkeu mau mempercepat transformasi. Tidak cukup hanya digitalisasi sistem, tapi juga pola pikir. Petugas harus siap menghadapi masyarakat yang aktif bertanya, kritis, dan kadang emosional.

Baca Juga:  Sri Mulyani Klarifikasi Kinerja APBN Januari Tak Dipublikasikan!

Selain itu, transparansi juga jadi sorotan utama. Kalau ada masalah, jangan ditutupi. Langsung buka datanya, jelaskan ke publik, dan jangan menunggu laporan resmi berlarut-larut. Publik lebih menghargai kejujuran daripada diam seribu kata.

Komunikasi Publik Bukan Bonus, Tapi Kewajiban

Sri Mulyani juga menekankan pentingnya membangun komunikasi dua arah. Ia sadar betul bahwa media sosial bisa menjadi pedang bermata dua—bisa membangun kepercayaan, tapi juga bisa meruntuhkannya dalam hitungan menit.

Karena itu, semua institusi di bawah Kemenkeu, termasuk Bea Cukai, diminta aktif mengelola percakapan di dunia maya. Bukan sekadar unggah konten promosi, tapi juga berani menjawab komentar kritis dengan data dan sikap terbuka.

Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga mendorong hadirnya sumber daya manusia yang siap tampil sebagai juru bicara digital. Menurutnya, di era sekarang, kemampuan komunikasi tak kalah penting dari urusan teknis. Satu respons yang keliru bisa memicu badai lebih besar dari satu kesalahan sistem.

Kesimpulan

Sentilan Sri Mulyani kepada Bea Cukai bukan sekadar teguran biasa. Ini peringatan keras bahwa institusi negara tak bisa bersembunyi di balik meja kerja saat publik bicara keras di media sosial.

Di zaman serba cepat ini, lamban sama saja dengan kalah. Maka, respons cepat, kejujuran, dan komunikasi terbuka harus jadi budaya baru. Bukan cuma di Bea Cukai, tapi juga di seluruh lapisan birokrasi Indonesia.

Publik tak lagi puas dengan jawaban normatif. Mereka ingin transparansi, kehadiran, dan kejelasan. Dan saat tuntutan itu datang, satu-satunya cara bertahan adalah berubah lebih cepat, lebih tanggap, dan tentu, lebih terbuka. Karena di era media sosial, reputasi dibangun bukan lewat presentasi di rapat internal, tapi lewat keberanian untuk hadir saat publik sedang resah.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications