Kolong Tol Meruya Tergenang Warga Cemas dan Terjebak!

BRUNOTHEBANDIT.COM – Kolong Tol Meruya Tergenang Warga Cemas dan Terjebak! Kolong tol yang biasanya hanya dilewati begitu saja kini berubah jadi sorotan utama. Meruya mendadak geger setelah hujan deras bikin kolong tol di wilayah itu tergenang parah. Bukan cuma sekadar genangan kecil, tapi sampai sepinggang orang dewasa! Warga yang kebetulan melintas pun langsung terjebak, sebagian panik, sebagian lainnya hanya bisa pasrah nunggu air surut.

Genangan Mendadak, Jalanan Macet Total

Hujan deras yang turun sejak pagi awalnya dianggap biasa saja. Namun, dalam waktu tak lama, kolong tol Meruya mulai dipenuhi air. Debit air meningkat cepat, dan kendaraan roda dua serta roda empat yang sudah telanjur masuk kolong tak bisa maju atau mundur. Jadilah antrean panjang dan suara klakson bersahutan.

Banyak pengendara yang terjebak tak bisa ke mana-mana. Bahkan ada mobil yang mogok di tengah genangan, menambah sesak jalur yang memang sudah sempit. Beberapa orang nekat mendorong kendaraan mereka sambil menentang arus air. Meski begitu, kondisi makin runyam karena arus dari arah jalan lain ikut mendorong volume air semakin tinggi.

Warga Sekitar Panik, Aktivitas Harian Kacau

Tak hanya pengendara, warga yang tinggal di dekat lokasi pun ikut dibuat repot. Banyak yang telat berangkat kerja, anak sekolah kesulitan keluar rumah, bahkan ada lansia yang harus dibantu karena rumahnya tergenang sampai teras. Suasana di sekitar kolong tol pun berubah jadi lautan air yang bikin semua orang kalang kabut.

Beberapa warga mengatakan, kejadian seperti ini sebenarnya bukan kali pertama. Tapi kali ini dirasa paling parah. Bahkan salah satu pedagang kaki lima yang biasa mangkal di bawah kolong tol harus angkat kaki lebih cepat karena lapaknya ikut terseret arus kecil. Sekali lagi, genangan yang dianggap sepele nyatanya berdampak besar.

Saluran Tak Mampu Menampung, Drainase Dipertanyakan

Kolong Tol Meruya Tergenang Warga Cemas dan Terjebak!

Bicara soal penyebab, warga sudah lama mengeluh soal drainase di bawah kolong tol tersebut. Saat hujan deras turun, air dari permukaan jalan dan dari atas tol ikut turun ke bawah. Sementara saluran air yang ada seolah tak sanggup menampung. Akibatnya, air cepat sekali meluber dan bikin kolong tol berubah jadi kolam dadakan.

Baca Juga:  Polri Ungkap Puncak Arus Mudik Lebaran 2025: Tanggal Kritisnya!

Padahal, posisi kolong tol Meruya cukup vital. Banyak kendaraan melintas tiap harinya, dan jalur itu jadi penghubung penting antarwilayah. Ketika tergenang parah, dampaknya menjalar ke mana-mana. Arus lalu lintas tersendat, ojek online kesulitan ambil penumpang, dan pengiriman barang terganggu. Semua seolah terjebak dalam satu titik krusial yang lumpuh.

Reaksi Pemerintah dan Harapan Warga

Pihak kelurahan Meruya sudah datang meninjau lokasi. Petugas juga terlihat coba membantu kendaraan yang mogok serta mengatur lalu lintas di sekitar kolong. Namun, tindakan ini dianggap datang terlambat oleh sebagian warga. Mereka menginginkan penanganan jangka panjang, bukan cuma sekadar gotong royong dadakan setiap kali banjir datang.

Beberapa relawan bahkan turun tangan tanpa diminta. Mereka bantu arahkan lalu lintas, angkut orang tua yang kesulitan menyeberang, hingga kasih minum ke pengendara yang sudah terlalu lama terjebak. Inisiatif ini menuai pujian, meskipun tetap tak mengubah kenyataan pahit: kolong tol Meruya belum siap menghadapi cuaca ekstrem.

Warga berharap ada evaluasi total terhadap sistem drainase di lokasi ini. Percuma dibangun besar dan megah kalau tak tahan terhadap genangan. Sebagian juga mengusulkan agar ada pompa air permanen yang bisa menyedot air lebih cepat saat hujan deras datang. Terlebih lagi, Meruya bukan wilayah baru seharusnya kondisi ini bisa diantisipasi lebih awal.

Kesimpulan: Bukan Sekadar Genangan, Tapi Peringatan

Kolong tol Meruya tergenang bukan kejadian remeh. Ini jadi peringatan bahwa pembangunan infrastruktur tanpa perhatian terhadap lingkungan sekitar bisa berbalik menyusahkan warga. Setiap tetes air hujan yang tak tertampung bisa berubah jadi bencana mini. Dan ketika masyarakat sudah dibuat cemas dan aktivitas harian terganggu, maka jelas ini bukan masalah biasa.

Harapan semua pihak kini mengarah pada pembenahan konkret, bukan janji kosong. Drainase harus diperbaiki, jalur air harus diperlebar, dan yang paling penting: respons cepat jangan cuma muncul saat viral saja. Warga Meruya hanya ingin satu hal bisa hidup tanpa dihantui genangan setiap kali awan mendung menggantung.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications